
Ateisme Kepenyairan, Jalan Menuju Tuhan
Oleh DAMHURI MUHAMMAD
(Kompas, Selasa, 9/12/2008)
Bisakah sastra dan agama bersekutu, lalu mendedahkan kebenaran yang sama? Bila pertanyaan ini diajukan kepada Adonis, dipastikan jawabnya mustahil. Bagi penyair Arab terkemuka itu, puisi dan agama bagai dua sumbu kebenaran yang bertolak belakang.
Puisi adalah pertanyaan, sementara agama adalah jawaban. Puisi adalah pengembaraan yang dituntun oleh keragu-raguan, sedangkan agama adalah tempat berlabuhnya iman dan kepasrahan. Lebih jauh, di ranah kesusastraan Arab, puisi dan agama bukan saja tak seiring jalan, agama bahkan memaklumatkan, jalan puisi bukan jalan yang menghulu pada kebenaran, tetapi menjerumuskan pada lubang kesesatan. Agama menyingkirkan para penyair Arab jahiliah ke dalam kelompok orang-orang sesat, orang-orang majnun (gila), penyihir. Inilah muasal segala kegelisahan dalam kepenyairan Adonis, yang disampaikannya pada kuliah umum di Komunitas Salihara, Jakarta (3/11/…
Oleh DAMHURI MUHAMMAD
(Kompas, Selasa, 9/12/2008)
Bisakah sastra dan agama bersekutu, lalu mendedahkan kebenaran yang sama? Bila pertanyaan ini diajukan kepada Adonis, dipastikan jawabnya mustahil. Bagi penyair Arab terkemuka itu, puisi dan agama bagai dua sumbu kebenaran yang bertolak belakang.
Puisi adalah pertanyaan, sementara agama adalah jawaban. Puisi adalah pengembaraan yang dituntun oleh keragu-raguan, sedangkan agama adalah tempat berlabuhnya iman dan kepasrahan. Lebih jauh, di ranah kesusastraan Arab, puisi dan agama bukan saja tak seiring jalan, agama bahkan memaklumatkan, jalan puisi bukan jalan yang menghulu pada kebenaran, tetapi menjerumuskan pada lubang kesesatan. Agama menyingkirkan para penyair Arab jahiliah ke dalam kelompok orang-orang sesat, orang-orang majnun (gila), penyihir. Inilah muasal segala kegelisahan dalam kepenyairan Adonis, yang disampaikannya pada kuliah umum di Komunitas Salihara, Jakarta (3/11/…